Sinjai, 07 Juni 2025 — Meski baru berdiri, Pesantren Saintech Al-Madani Sinjai menunjukkan geliat keberadaannya di tengah masyarakat dengan menyelenggarakan penyembelihan hewan qurban pada hari raya Idul Adha tahun ini. Dalam tahun pertamanya, pesantren yang berada di Kabupaten Sinjai ini berhasil melaksanakan penyembelihan 2 ekor sapi dan 1 ekor kambing.

Kegiatan penyembelihan hewan qurban semula dijadwalkan di hari kedua pada pukul 07.00 WITA. Namun, karena hujan deras yang mengguyur wilayah Sinjai sejak subuh, prosesi baru dimulai sekitar pukul 08.00 WITA. Meski sempat tertunda, semangat para santri, panitia, serta masyarakat tidak surut sedikit pun.

Sapi pertama yang disembelih berasal dari Kecamatan Salomekko, dengan bobot daging mencapai 112 Kg. Hewan seharga Rp16 juta tersebut dipotong langsung oleh Imam Kampung sebagai bentuk penghormatan dan simbol kekhidmatan dalam pelaksanaan ibadah qurban.

Setelahnya, prosesi penyembelihan kambing dan sapi kedua dilanjutkan tanpa kendala berarti. Meski penyembelihan dilakukan di tempat berbeda karena kendala non teknis, seluruh proses tetap berjalan lancar. Sapi kedua merupakan sapi lokal berbobot sekitar 80 Kg yang berasal dari Kecamatan Kajuara.

Keberhasilan pelaksanaan qurban ini menjadi sinyal kuat akan mulai tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap Pesantren Saintech Al-Madani. “Dua ekor sapi ini bukan hanya simbol semangat berbagi, tetapi juga bentuk nyata dukungan masyarakat terhadap keberadaan dan kebermanfaatan Al-Madani di tengah warga Sinjai,” ujar pimpinan pesantren Ustadz Nur Najman Marzuki, di sela-sela kesibukannya dalam memantau proses penyembelihan hewan qurban.

Kegiatan ini juga menjadi pengalaman berharga bagi seluruh santri. Mereka terlibat aktif mulai dari persiapan, penyembelihan, pemotongan, hingga pembungkusan daging. Tanpa mengenal lelah, para santri dengan penuh semangat menjalani pengalaman pertama mereka mengelola kegiatan qurban di lingkungan pesantren.

Daging hasil qurban kemudian dibagikan kepada warga sekitar yang benar-benar membutuhkan, khususnya mereka yang belum pernah menerima daging qurban dari masjid sekitar ataupun lembaga lain. Pimpinan pesantren pun turun langsung memimpin jalannya pendistribusian, mulai dari pemotongan hingga menimbang dan mengemas daging ke dalam kantong kresek.

Setelah seluruh daging dibagikan, suasana keakraban dan syukur tampak jelas dalam kegiatan makan bersama yang dilaksanakan selepas salat Dzuhur. Santri, panitia, guru, wali santri, serta tamu undangan menikmati sajian khas Idul Adha seperti sate kambing, konro sapi dan kambing, rendang, lengkap dengan buras dan ketupat.

Harapannya, di tahun-tahun mendatang jumlah hewan qurban yang disembelih di Pesantren Al-Madani semakin bertambah, sehingga manfaat yang dirasakan masyarakat pun makin luas. Semoga keberkahan terus menyertai langkah pesantren ini dalam mendidik generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia.

Bagikan :