Sinjai, 31 Mei 2025 — Pesantren Sains dan Teknologi Al-Madani Sinjai kembali menggelar ujian lisan sebagai bagian dari evaluasi pembelajaran santri di semester genap tapel 2024/2025. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dimulai sejak Kamis, 29 Mei hingga Sabtu, 31 Mei 2025, dan diikuti oleh seluruh santri kelas 7 SMP Trensaintek Al-Madani.
Ujian lisan di Pesantren Al-Madani meliputi tiga bidang utama, yakni Bahasa Arab, Bahasa Inggris, serta Al-Qur’an dan Ibadah. Setiap bidang dirancang untuk menguji kemampuan praktis santri dalam menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari baik di dalam maupun di luar kelas.
Pada ujian lisan Bahasa Arab, materi yang diujikan meliputi al-Muhadatsah (percakapan), al-Mufrodat al-Yaumiyyah (kosa kata harian), Tarkibul Jumlah (struktur kalimat), al-Mahfudzat (hafalan ungkapan penting), dan lainnya. Ujian ini bertujuan untuk memastikan kelancaran santri dalam berkomunikasi dan memahami struktur bahasa Arab dengan benar.
Sementara itu, ujian lisan Bahasa Inggris menguji aspek conversation/speaking, reading, grammar, dan vocabulary. Santri diminta menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris secara aktif dalam situasi komunikasi yang kontekstual.
Adapun pada ujian lisan Al-Qur’an dan Ibadah, santri diuji dalam qiro’ah (membaca Al-Qur’an), tahsin dan tajwid, praktik ibadah seperti shalat, wudhu, tayammum, serta hafalan doa-doa harian. Ujian ini tidak hanya menekankan aspek hafalan, tetapi juga ketepatan dan kekhusyukan dalam pelaksanaan ibadah sehari-hari.
Proses ujian lisan dimulai setiap harinya pukul 07.30 hingga 12.00 siang. Setiap santri dijadwalkan masuk ruang ujian secara bergiliran dengan waktu 30 menit untuk setiap orang. Santri yang belum masuk ruang ujian menunggu di luar sambil mempersiapkan diri, mengulang materi, dan menenangkan hati. Setelah menyelesaikan sesi ujiannya, santri diarahkan untuk kembali belajar guna menghadapi ujian berikutnya.
Kegiatan ini bertujuan tidak hanya sebagai sarana evaluasi, tetapi juga sebagai proses pembentukan mental dan karakter santri. “Kadang, seorang santri menguasai pelajaran di luar kelas, tapi ketika di hadapan penguji menjadi gugup dan hilang semua. Maka ujian lisan ini juga menjadi latihan keberanian, kepercayaan diri, dan keteguhan mental,” ujar Pimpinan Pesantren, ustadz Nur Najman Marzuki.
Selama tiga hari pelaksanaan, ujian lisan berlangsung dengan tertib dan lancar. Para santri tampak antusias dan berusaha menampilkan kemampuan terbaik mereka. Diharapkan, pelaksanaan ujian lisan ini semakin baik di masa mendatang, baik dari segi sistem, evaluasi, maupun penguatan karakter santri. Pesantren Al-Madani terus berkomitmen untuk mencetak generasi yang unggul dalam ilmu, tangguh dalam karakter, dan berakhlak mulia.